Tim: Netnews
Bogor, Netnews.co.id – Direktorat Jenderal IKP Kemenkominfo bersama Komisi I DPR RI menyelenggarakan Forum Diskusi Publik dengan tema “Go UMKM: Ayo Berwirausaha!”, pada senin 1 April 2024.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual melalui platform Zoom dan disiarkan secara langsung melalui YouTube. Peserta yang berpartisipasi berasal dari masyarakat Kabupaten Bogor.
Latar belakang pemilihan tema “Go UMKM: Ayo Berwirausaha!” dalam kegiatan ini adalah untuk menyoroti urgensi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, menyumbang sekitar 60-70% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara ini serta menciptakan sebagian besar lapangan kerja. Namun, UMKM masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk akses modal, keterbatasan teknologi, dan kurangnya pengetahuan tentang manajemen usaha.
Data survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menunjukkan bahwa UMKM menjadi tulang punggung ekonomi di tingkat lokal. Meskipun begitu, hanya sebagian kecil UMKM yang mampu bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Banyak di antara mereka terhenti dalam pengembangan bisnisnya akibat berbagai kendala, termasuk kurangnya pengetahuan tentang pemasaran, manajemen keuangan, dan teknologi.
Jurnal-jurnal ekonomi dan studi-studi kasus mengungkapkan bahwa digitalisasi menjadi kunci penting dalam meningkatkan daya saing UMKM. Namun, tingkat adopsi teknologi digital di kalangan UMKM masih rendah. Sebuah penelitian oleh Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia menemukan bahwa hanya sekitar 13% UMKM yang terhubung dengan internet dan menggunakan platform digital untuk memperluas jangkauan bisnis mereka.
H. Anton Sukartono Suratto, M.Si selaku Anggota Komisi I DPR RI mengatakan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia.
Anton menyebutkan berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2021, menyatakan bahwa jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 61,07 persen atau senilai 8.573,89 triliun rupiah.
“Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyediakan lapangan kerja sebesar 117 juta atau 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat mengumpulkan 60,4 persen dari total investasi. Hal Ini menunjukkan bahwa UMKM yang ada di Indonesia memerlukan perhatian dan dukungan dalam rangka pengembangan bisnis dan memiliki daya saing”, kata Anton.
Perkembangan digitalisasi UMKM juga menjadi fokus dalam kegiatan ini. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan bahwa pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk mendorong digitalisasi UMKM, seperti pemberian pelatihan dan aksesibilitas terhadap infrastruktur digital. Namun, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan bahwa UMKM di seluruh Indonesia dapat mengakses dan memanfaatkan teknologi digital secara efektif.
Ratna utaminingsih S.Sos.M.Si mewakili Woman Enterpreneur mengatakan bahwa Perlu kita ketahui bahwa seseorang ketika berwirausaha bukan saja hanya mencari keuntungan tapi dia harus mampu mengelola resiko, karena apa? Karena ketika dia berwirausaha dia bukan lagi sebagai karyawan dari usahanya orang, tapi dia sebagai pemilik. Maka segala resikonya akan dia tanggung. Nah untuk bisa meminimal resiko maka dia harus mampu mengelola resiko.
Ratna juga mengatakan bahwa kondisi Pandemi kemarin membentuk banyak profesi wirausaha baru.
“Pokoknya contoh wirausaha ini banyak sekali, bahkan saat ini bermunculan wirausaha yang dulunya belum pernah ada tapi sekarang ada. Kayak contohnya konten-konten kreator, kemudian desain-desain digital. Karena memang pada saat ini branding produk itu lebih bermain di media sosial.” ucap Ratna.
Forum diskusi ini menjadi platform yang tepat untuk mengatasi tantangan yang dihadapi UMKM. Melalui partisipasi peserta secara hibrid melalui Zoom dan siaran langsung YouTube, informasi dan pengetahuan tentang strategi pengembangan usaha dapat disampaikan secara luas dan merata. Diskusi ini juga memungkinkan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pelaku bisnis, akademisi, dan masyarakat umum, untuk berbagi pengalaman, ide, dan saran untuk meningkatkan ekosistem UMKM di Indonesia.
“Pemilihan tema ‘Go UMKM: Ayo Berwirausaha!’ juga bertujuan untuk menginspirasi generasi muda dan masyarakat umum untuk terlibat dalam dunia wirausaha. Melalui diskusi ini, diharapkan akan muncul semangat dan motivasi baru untuk memulai usaha serta memperkuat UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.
Dengan demikian, tema ini tidak hanya memperhatikan tantangan yang dihadapi UMKM, tetapi juga memberikan solusi konstruktif untuk mendorong pertumbuhan dan kesuksesan bisnis skala kecil dan menengah di Indonesia.”
DR. Devie Rahmawati, M.Hum selaku Pegiat Literasi Digital mengungkapkan bahwa Semenjak 2020 lalu ketika kita semua mendadak digital maka konsumsi layanan digital menjadi cara hidup baru dan akan selalu menjadi gaya hidup yang terdepan.
Alhamdulillah kalau bicara soal proyeksi kehidupan kondisi ekonomi Indonesia semuanya menunjukkan trend yang positif, artinya kita akan tumbuh dengan baik secara ekonomi melalui transformasi digital. Kenapa? Karena dengan kehadiran teknologi digital maka ada banyak biaya-biaya yang bisa dikurangi tapi kemudian dibarengi dengan peningkatan produktivitas. Nah transformasi digital itu sendiri dipengaruhi oleh 3 sedikitnya yaitu: ekonomi, infrastruktur dan talenta digital.
Devie mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi negara yang rentan terhadap penipuan yang dilakukan melalui online.
“Ada riset yang sangat baik yang dilakukan oleh teman-teman CFDS dari UGM ada periode Februari hingga Juni 2022 kepada 1700 responden misalnya, bahwa 93% menyatakan pernah menerima pesan penipuan”, ungkap Devie.
Kegiatan ini merupakan bukti nyata dari komitmen bersama Direktorat Jenderal IKP Kemenkominfo dan Komisi I DPR RI dalam mendukung pengembangan UMKM di Indonesia juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya waspada terhadap berbagai macam kejahatan yang dilakukan oknum tertentu untuk merugikan kita. (Tim/Net)