Tim: Netnews
Deliserdang, Netnews.co.id – Tiga pemuda dari Binan Campunk Arsitek mengadakan ajang silaturahmi dengan jurnalis TV senior, Fahmi, di Coffee Eatery yang terletak di Jalan Stasiun Simpang Kongsi Pasar 5 Marendal, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, kamis (11/07/2024) sore. Acara ini berlangsung penuh semangat saat para pemuda berkumpul untuk mempelajari dunia jurnalisme lebih dalam.
Kehadiran tiga pemuda tersebut, yakni Raja, Anta, dan Jordan, tidak hanya sekadar bertemu tetapi juga menimba ilmu langsung dari seorang jurnalis berpengalaman. Raja merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Anta adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), sedangkan Jordan baru saja menyelesaikan pendidikan SMA-nya.
Diskusi santai yang diisi dengan antusiasme tinggi ini menandai awal perjalanan mereka dalam memahami dunia jurnalisme. Mereka tidak hanya beraspirasi menjadi jurnalis yang handal, tetapi juga ingin berperan sebagai saksi dan perekam sejarah melalui tulisan dan lensa kamera.
Raja, salah satu peserta, mengungkapkan bahwa kesempatan ini sangat berharga bagi dirinya dan kedua rekannya. Mereka merasa terhormat bisa belajar langsung dari Fahmi, seorang jurnalis yang telah memiliki pengalaman belasan tahun dalam bidang jurnalistik.
“Hari yang baik ini, kami bertiga berkesempatan untuk bertemu dan belajar tentang jurnalistik dari abang kita, Fahmi, yang sudah berpengalaman belasan tahun dalam dunia jurnalistik. Menurut cerita dan sejarah dari Abang Leman, pembina kami di Campunk Arsitek, Fahmi adalah sosok yang memiliki banyak pengalaman,” ujar Raja dengan senyum.
Di bawah bimbingan Fahmi, mereka diajarkan berbagai aspek penting dalam jurnalisme, mulai dari teknik menulis berita yang baik dan benar, cara melakukan wawancara yang efektif, hingga etika jurnalisme yang harus dijunjung tinggi.
“Setiap sesi pelatihan teori dipenuhi dengan diskusi yang membuat kami semakin terlibat dan memahami seluk-beluk dunia jurnalistik, baik itu media elektronik, media cetak, media online, maupun profesi fotografer,” tambah Raja sembari menikmati secangkir kopi bersama teman-temannya.
Fahmi menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk terjun langsung ke lapangan.
“Ke depannya, jika mereka yakin, tentunya akan diajak untuk meliput berbagai peristiwa dan melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh penting. Ini memberikan pengalaman nyata bagi para muda-mudi Binan Campunk Arsitek,” jelas Fahmi sambil menikmati kopi bersama ketiga pemuda tersebut.

Semangat belajar para pemuda ini tidak lepas dari visi besar yang mereka miliki. Mereka ingin jurnalisme tidak hanya menjadi profesi, tetapi juga sebagai alat untuk mengubah dunia. Mereka percaya bahwa dengan menyampaikan berita yang benar dan akurat, mereka bisa memberikan pengaruh positif bagi masyarakat.
Selain itu, mereka juga ingin menjadi bagian dari sejarah dengan mengabadikan momen-momen penting yang terjadi di sekitar mereka. Bagi mereka, setiap peristiwa memiliki nilai sejarah yang layak untuk direkam dan diberitakan.
“Diskusi ringan selama lima jam ini membekali para muda-mudi Binan Campunk Arsitek dengan pengetahuan dan pengalaman yang sangat berguna. Mereka tidak hanya mendapatkan ilmu tentang jurnalisme, tetapi juga belajar tentang pentingnya kejujuran, tanggung jawab, dan keberanian dalam menyampaikan kebenaran,” tutup Fahmi.
Anta, mahasiswa USU, juga menyatakan bahwa kehadiran Fahmi sebagai mentor memberikan inspirasi besar bagi mereka.
“Pengalaman dan cerita yang dibagikan oleh Bang Fahmi menjadi sumber motivasi yang kuat, mendorong kami untuk terus berjuang dan berusaha menjadi jurnalis yang berkompeten. Momen ini menjadi puncak dari perjalanan kami untuk belajar, sekaligus awal dari langkah baru sebagai calon jurnalis,” ungkap Anta.

Di akhir diskusi, Fahmi menekankan bahwa pertemuan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang mereka ke depannya. Dengan bekal yang mereka dapatkan, para muda-mudi Binan Campunk siap menghadapi tantangan dunia jurnalistik dan berkontribusi dalam membentuk sejarah melalui tulisan dan laporan mereka.
“Semangat mereka bertiga untuk berdiskusi dengan saya menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat,” kata Fahmi mengakhiri diskusi tersebut.
Ajang silaturahmi ini tidak hanya mempererat hubungan antara para pemuda dengan jurnalis senior, tetapi juga membuka wawasan baru dan memberikan inspirasi untuk terus berkarya dalam dunia jurnalisme.
Para pemuda Binan Campunk Arsitek kini siap mengukir sejarah dengan pena dan lensa mereka, membawa harapan baru bagi masa depan jurnalistik di Indonesia. (Fahmi)